Pengertian Umum
Tanki minyak adalah suatu alat yang terbuat dari plat baja, untuk menampung atau menimbun minyak mentah dan produk hasil pengolahan serta produk hasil blending. Tanki yang menyimpan cairan bahan baku ataupun produk biasanya disebut storage tank, untuk gas disebut gas holder ( vessel ) atau kategori tanki bertekanan, sedangkan tanki yang menyimpan padatan dinamakan silo atau bin. Tanki timbun di desain dalam berbagai macam ukuran kapasitas serta desain konstruksi yang masing masing dibedakan menurut penggunaanya. Dalam industri perminyakan dengan berbagai macam jenis fluida yang ditampung, seperti minyak yang mudah menguap (volatility), yang bertekanan dan mudah terbakar, maka tanki harus dibangun dengan memperhatikan beberapa persyaratan, antara lain :
· Konstruksinya, kestabilan dan kekuatan.
· Keamanan, terhadap bahaya kebakaran, petir dan karat.
· Pencemaran lingkungan
· Fasilitas tanki
· Tata letak tanki
· Jenis minyaknya.
· Faktor ekonomisnya.
Dalam cara-cara penanganan tanki produk baik itu produk setengah jadi maupun produk jadi, yang perlu diperhatikan adalah :
· Menjaga jumlah dan mutu produk.
· Mencegah kontaminasi
· Memperkecil kehilangan minyak (Oil loss)
· Keselamatan dan perawatan tanki serta peralatannya.
· Dan mengurangi bahaya yang timbul.
Untuk kelancaran kegiatan operasi tanki, maka dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang ahli dengan metode yang tepat dan cepat.
1.1 Fasilitas Instalasi Tanki
Dibagian instalasi tanki terdapat beberapa fasilitas penunjang untuk kelancaran operasi rutinnya, antara lain adalah :
· Jumlah dan kapasitas tanki untuk masing-masing jenis minyak yang mencukupi.
· Jalur pipa dan pompa dengan kapasitas dan jumlah yang cukup.
· Fasilitas loading, discharging dan transfer untuk BBM dan Non BBM.
· Jalur pipa steam, pemadam kebakaran, keselamatan kerja dan penerangan listrik.
· Tanggul kebakaran dan saluran minyak buangan.
1.2 Kapasitas Tanki
Kapasitas tanki yang ideal adalah yang tidak pernah idle, selalu ada pergerakan minyak.
o Banyak sedikitnya kapasitas tanki akan mempengaruhi biaya investasi dan kelancaran operasi.
o Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kapasitas tanki adalah :
· Jenis tanki
· Adanya perubahan jumlah dan bahan baku yang akan dikelola.
· Jenis / banyaknya kegiatan pergerakan antar tanki
· Fasilitas loading / discharging, transfer ke UPms dan blending
produk yang berhubungan dengan ullage yang harus
disediakan.
1.3 Tata Letak Tanki Timbun
Daerah instalasi tanki atau tank farm harus merupakan daerah yang diamankan dari bahaya ( diluar rangkaian proses / battery limit ).
Penempatan tanki timbun harus diatur sedemikian rupa sehingga
uap-uap yang timbul dari isi tanki tidak menimbulkan bahaya kebakaran maupun polusi yang berlebihan pada lingkungan kerja. Semua peralatan dalam area kilang selalu mengacu pada standar keselamatan yang diakui dalam skala nasional maupun internasional mengingat aspek bahaya yang dapat ditimbulkan dan nilai investasinya yang besar dengan menggunakan teknologi tinggi. Usaha untuk melindungi tanki dari bahaya akibat kebakaran atau sebaliknya melindungi instalasi penting lain agar tetap aman jika tanki terbakar diperlukan suatu tata letak tanki yang baik agar tercipta keterpaduan antar sarana proses didalam kilang.
Tanki minyak adalah suatu alat yang terbuat dari plat baja, untuk menampung atau menimbun minyak mentah dan produk hasil pengolahan serta produk hasil blending. Tanki yang menyimpan cairan bahan baku ataupun produk biasanya disebut storage tank, untuk gas disebut gas holder ( vessel ) atau kategori tanki bertekanan, sedangkan tanki yang menyimpan padatan dinamakan silo atau bin. Tanki timbun di desain dalam berbagai macam ukuran kapasitas serta desain konstruksi yang masing masing dibedakan menurut penggunaanya. Dalam industri perminyakan dengan berbagai macam jenis fluida yang ditampung, seperti minyak yang mudah menguap (volatility), yang bertekanan dan mudah terbakar, maka tanki harus dibangun dengan memperhatikan beberapa persyaratan, antara lain :
· Konstruksinya, kestabilan dan kekuatan.
· Keamanan, terhadap bahaya kebakaran, petir dan karat.
· Pencemaran lingkungan
· Fasilitas tanki
· Tata letak tanki
· Jenis minyaknya.
· Faktor ekonomisnya.
Dalam cara-cara penanganan tanki produk baik itu produk setengah jadi maupun produk jadi, yang perlu diperhatikan adalah :
· Menjaga jumlah dan mutu produk.
· Mencegah kontaminasi
· Memperkecil kehilangan minyak (Oil loss)
· Keselamatan dan perawatan tanki serta peralatannya.
· Dan mengurangi bahaya yang timbul.
Untuk kelancaran kegiatan operasi tanki, maka dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang ahli dengan metode yang tepat dan cepat.
1.1 Fasilitas Instalasi Tanki
Dibagian instalasi tanki terdapat beberapa fasilitas penunjang untuk kelancaran operasi rutinnya, antara lain adalah :
· Jumlah dan kapasitas tanki untuk masing-masing jenis minyak yang mencukupi.
· Jalur pipa dan pompa dengan kapasitas dan jumlah yang cukup.
· Fasilitas loading, discharging dan transfer untuk BBM dan Non BBM.
· Jalur pipa steam, pemadam kebakaran, keselamatan kerja dan penerangan listrik.
· Tanggul kebakaran dan saluran minyak buangan.
1.2 Kapasitas Tanki
Kapasitas tanki yang ideal adalah yang tidak pernah idle, selalu ada pergerakan minyak.
o Banyak sedikitnya kapasitas tanki akan mempengaruhi biaya investasi dan kelancaran operasi.
o Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kapasitas tanki adalah :
· Jenis tanki
· Adanya perubahan jumlah dan bahan baku yang akan dikelola.
· Jenis / banyaknya kegiatan pergerakan antar tanki
· Fasilitas loading / discharging, transfer ke UPms dan blending
produk yang berhubungan dengan ullage yang harus
disediakan.
1.3 Tata Letak Tanki Timbun
Daerah instalasi tanki atau tank farm harus merupakan daerah yang diamankan dari bahaya ( diluar rangkaian proses / battery limit ).
Penempatan tanki timbun harus diatur sedemikian rupa sehingga
uap-uap yang timbul dari isi tanki tidak menimbulkan bahaya kebakaran maupun polusi yang berlebihan pada lingkungan kerja. Semua peralatan dalam area kilang selalu mengacu pada standar keselamatan yang diakui dalam skala nasional maupun internasional mengingat aspek bahaya yang dapat ditimbulkan dan nilai investasinya yang besar dengan menggunakan teknologi tinggi. Usaha untuk melindungi tanki dari bahaya akibat kebakaran atau sebaliknya melindungi instalasi penting lain agar tetap aman jika tanki terbakar diperlukan suatu tata letak tanki yang baik agar tercipta keterpaduan antar sarana proses didalam kilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar