Selasa, 02 Juni 2009

Tanki ( Tanki Ukur Tetap Silinder Tegak )


Pengertian Umum
Tanki minyak adalah suatu alat yang terbuat dari plat baja, untuk menampung atau menimbun minyak mentah dan produk hasil pengolahan serta produk hasil blending. Tanki yang menyimpan cairan bahan baku ataupun produk biasanya disebut storage tank, untuk gas disebut gas holder ( vessel ) atau kategori tanki bertekanan, sedangkan tanki yang menyimpan padatan dinamakan silo atau bin. Tanki timbun di desain dalam berbagai macam ukuran kapasitas serta desain konstruksi yang masing masing dibedakan menurut penggunaanya. Dalam industri perminyakan dengan berbagai macam jenis fluida yang ditampung, seperti minyak yang mudah menguap (volatility), yang bertekanan dan mudah terbakar, maka tanki harus dibangun dengan memperhatikan beberapa persyaratan, antara lain :
· Konstruksinya, kestabilan dan kekuatan.
· Keamanan, terhadap bahaya kebakaran, petir dan karat.
· Pencemaran lingkungan
· Fasilitas tanki
· Tata letak tanki
· Jenis minyaknya.
· Faktor ekonomisnya.
Dalam cara-cara penanganan tanki produk baik itu produk setengah jadi maupun produk jadi, yang perlu diperhatikan adalah :
· Menjaga jumlah dan mutu produk.
· Mencegah kontaminasi
· Memperkecil kehilangan minyak (Oil loss)
· Keselamatan dan perawatan tanki serta peralatannya.
· Dan mengurangi bahaya yang timbul.
Untuk kelancaran kegiatan operasi tanki, maka dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang ahli dengan metode yang tepat dan cepat.

1.1 Fasilitas Instalasi Tanki
Dibagian instalasi tanki terdapat beberapa fasilitas penunjang untuk kelancaran operasi rutinnya, antara lain adalah :
· Jumlah dan kapasitas tanki untuk masing-masing jenis minyak yang mencukupi.
· Jalur pipa dan pompa dengan kapasitas dan jumlah yang cukup.
· Fasilitas loading, discharging dan transfer untuk BBM dan Non BBM.
· Jalur pipa steam, pemadam kebakaran, keselamatan kerja dan penerangan listrik.
· Tanggul kebakaran dan saluran minyak buangan.

1.2 Kapasitas Tanki
Kapasitas tanki yang ideal adalah yang tidak pernah idle, selalu ada pergerakan minyak.
o Banyak sedikitnya kapasitas tanki akan mempengaruhi biaya investasi dan kelancaran operasi.
o Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kapasitas tanki adalah :
· Jenis tanki
· Adanya perubahan jumlah dan bahan baku yang akan dikelola.
· Jenis / banyaknya kegiatan pergerakan antar tanki
· Fasilitas loading / discharging, transfer ke UPms dan blending
produk yang berhubungan dengan ullage yang harus
disediakan.

1.3 Tata Letak Tanki Timbun
Daerah instalasi tanki atau tank farm harus merupakan daerah yang diamankan dari bahaya ( diluar rangkaian proses / battery limit ).
Penempatan tanki timbun harus diatur sedemikian rupa sehingga
uap-uap yang timbul dari isi tanki tidak menimbulkan bahaya kebakaran maupun polusi yang berlebihan pada lingkungan kerja. Semua peralatan dalam area kilang selalu mengacu pada standar keselamatan yang diakui dalam skala nasional maupun internasional mengingat aspek bahaya yang dapat ditimbulkan dan nilai investasinya yang besar dengan menggunakan teknologi tinggi. Usaha untuk melindungi tanki dari bahaya akibat kebakaran atau sebaliknya melindungi instalasi penting lain agar tetap aman jika tanki terbakar diperlukan suatu tata letak tanki yang baik agar tercipta keterpaduan antar sarana proses didalam kilang.

Sistem Kerja Boiler


I. PENDAHULUAN

Umum.
Boiler / Ketel uap Adalah suatu bejana tertutup yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menghasilkan uap. Didalam dapur ( furnace ) energi kimia dari bahan bakar dirubah menjadi panas dan panas yang dihasikan sebagian besar diberikan kepada air yang berada didalam ketel dan karenanya air berubah menjadi uap. Uap yang dihasilkan dari sebuah ketel dapat digunakan sebagai fluida kerja atau media pemanas untuk berbagai macam keperluan dari keperluan rumah tangga sampai keperluan industri seperti misalnya :
a. Sebagai fluida kerja
Untuk menggerakkan mesin-mesin uap seperti mesin turbin dan torak. Untuk keperluan ini biasanya uap yang mempunyai tekanan tinggi.
b. Sebagai media Pemanas.
Untuk memanaskan cairan yang mudah beku agar tetap dalam keadaan cair, misalnya dalam penampungan minyak berat, dalam pengaliran dan lainnya sebagainya. Untuk keperluan ini biasanya uap yang mempunyai tekanan yang rendah.
c. Sebagai media bantu.
Untuk membantu proses fraksinasi, untuk membantu proses pengeringan, untuk pembersihan dan lain sebagainya. Untuk keperluan ini biasanya menggunakan uap tekanan sedang.

Syarat – Syarat Ketel uap Yang Ideal :
Ketel uap yang baik ( Ideal ) secara umum harus memenuhi persyaratan – persyaratan yang diperlukan dari segi teknis pengoperasian, ekonomis dan keselamatan kerjanya. Beberapa persyaratan umum yang harus dipenuji adalah sebagai berikut :
a. Harus hemat dalam pemakaian bahan bakar. Hal ini dinyatakan dalam rendemen atau daya guna ketel ( Effisiensi ).
b. Ketel harus harus dapat secara cepat menyesuaikan fluktuasi beban ( naik turunnya beban ).
c. Konstruksinya seringkas dan sesederhana mungkin agar supaya tempat yang diperlukan kecil serta mudah pengoperasiannya dan pemeliharaanya.
d. Mempunyai sistem pembuangan lumpur / deposit yang baik.
e. Perbandingan ruang uap dan air, saluran uap serta sirkulasi air yang memadai.
f. Material yang digunakan memenuhi standard yang berlaku.
g. Dilengkapi dengan peralatan pengaman, dan paling sedikit harus memenuhi syarat-syarat dari Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
h. Peredaran gas panas dari hasil pembakaran harus baik, sehingga transfer panas dapat dilakukan semaksimum mungkin.
i. Jumlah panas yang hilang karena radiasi harus sekecil kecilnya, oleh karena itu isolasi yang digunakan harus mempunyai daya hantar panas yang rendah.

Prinsip Kerja Ketel Uap
Jika kita perhatikan orang memasak air didalam sebuah bejana terbuka, maka air akan mendidih pada suhu ± 100 0C pada tekanan atmosfir. Suhu yang dicapai akan tetap 100 0C selama perebusan diberikan panas sebesar –besarnya, hal ini disebabkan oleh tekanan didalam bejana dan diluar bejana adalah sama yaitu 1 atm ( 1,033 kg/cm2 ).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa ketel uap adalah sebuah bejana besar berisi air yang dipanaskan, tetapi dalam keadaan tertutup rapat ( gambar 1 ), sehingga dengan demikian peberian panas dari dapur yang berasal dari pembakaran bahan bakar menghasilakn uap didalam ketel dibawah tekanan yang lebih tinggi dari pada tekanan atmosfir. Jelas disini bahwa bejana dari ketel uap tidak dapat dibuat dari sembarang bahan seperti halnya untuk bejana tempat memasak air yang tidak dapat menahan tekanan melebihi tekanan atmosfir.

Karakteristik Uap dan Air.
Titik didih (boiling point) : temperatur dimana air akan mulai berubah bentuk dari fase cair menjadi fase gas (proses penguapan).
Selama proses penguapan temperatur akan konstan.
Pada setiap tekanan, air memiliki boiling point tertentu yang disebut saturation temperatur.
Ø Wet Steam :
Steam yang masih mengandung air
Ø Saturated Steam :
Steam jenuh yang sudah tidak mengandung butiran air lagi
Ø Superheated Steam :
Bila pada kondisi saturated steam panas terus ditambahkan, maka temperatur steam akan naik dan steam menjadi steam kering/steam panas lanjut (superheated steam)
Penentuan kondisi steam diperlukan data tekanan, temperatur, analisa kualitas steam/rasio berat dry steam terhadap campuran
Dapat diprediksi dengan menggunakan steam tables